Saya melangkah perlahan ke wad Coronary Care Unit, dengan perasaan yang bercampur-baur. Saya dipanggil ke wad ini untuk mengesahkan kematian. Called to certify death. Saya bingung sekejap. Ya.. ia termasuk dalam bidang tugas seorang doktor -mengesahkan kematian. Dulu memang pernah belajar masa Tahun 4 dalam subjek Forensik. Ya,baru saya ingat. Huhu.
Wad itu tenang sahaja pada jam 10.30 malam. Ramai pesakit sudah tidur. Cuma ada seorang pesakit sudah ‘tidur’ selamanya. J.S. namanya. Saya mengambil darah dari tangannya pagi tadi. Saya dikehendaki memeriksa pesakit itu, untuk memastikan dia benar-benar telah mati, iaitu dengan:
- menyuluh matanya & memerhatikan no reaction to light
- mendengar pernafasannya selama 2 minit
- mendengar jantungnya selama 2 minit
- merasa nadinya
- memastikan tiada tindakbalas terhadap rasa sakit.
Saya menyelak langsir & masuk ke ruang pesakit itu. Sebaik saja saya melihatnya, saya tahu saya mendatanginya sejurus selepas malaikat Izrail. Ruhnya sudah dibawa masuk ke alam lain. Yang pucat, kaku dan sejuk di depan saya ini cuma badan yg sudah tidak berguna. Yang sudah tua, yang sudah rosak jantungnya dan paru-parunya, yang menjadi tempat tinggal bakteria MRSA (Methicillin- Resistant Staphylococcus Aureus) hingga menyebabkan saya mesti memakai apron & sarung tangan untuk menghampirinya.
Malaikat Izrail sudah menziarahi dia. Baru sekejap tadi. Allah sahaja yang tahu bila malaikat itu akan menziarahi saya pula. Oh saya tidak bersedia lagi untuk menerima kunjungannya!
Mati itu benar. Tidak ada apa yang dongeng tentangnya.
Selepas melaksanakan apa yang patut, merekodkannya dan menandatangani segala kertas-kertas, saya meninggalkan bilik itu. Ahli keluarga J.S. ramai dan sudah berkerumun di luar pintu. Saya sempat bertanya kepada jururawat yang menjaga J.S., dia menyaksikan kematian itu. Katanya, ”I saw life drained out of him.” Saya tidak sangka jururawat Irish itu akan mengeluarkan ayat sebegitu. Ia menggerunkan saya memikirkan kehadiran Izrail.
Kematian itu tidak dapat dipercepatkan atau dilambatkan walau sesaat, walaupun dengan bantuan alat-alat pernafasan tercanggih, antibiotik terkuat dan kepakaran terhebat manusia. Itulah sakit yang tiada ubatnya, yang dikatakan oleh Rasulullah saw.
Oleh kerana
“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (Surah Ali-Imran:ayat 185)
Maka..
Berjihadlah kita berhabis-habisan, korbankanlah segala-galanya yang kita ada dalam hayat yang terlalu pendek ini untuk mencari keredhaan Allah yang Maha Agung, Tuhan Semesta Alam. Tidak mengapa jika tidak dikenali penduduk dunia, asalkan disanjung penghuni langit. TANAMkan betul-betul dalam jiwa, bahawa….
TIDAK ada apa lagi yang lebih kita inginkan, lebih kita cita-citakan, teramat kita impi-impikan selain dari mendengar…
“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas dan diredhaiNya. Masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu. Dan masuklah ke dalam syurgaKu.” (Surah Al-Fajr:ayat 27-30)
diucapkan pada diri ini pada hari mati.
That’s all.
That’s all we ever wanted.
Cerpen ini adalah dari email seorang sahabat saya yang sedang belajar di Ireland dalam bidang perubatan.
Monday, March 29, 2010
Sunday, March 21, 2010
Jaminan Syurga
Suatu ketika Nabi Muhammad saw. Duduk di masjid dan berbincang-bincang dengan sahabatnya. Tiba-tiba beliau bersabda: "Sebentar lagi seorang penghuni surga akan masuk kemari."
Semua mata pun tertuju ke pintu masjid dan pikiran para hadirin membayangkan seorang yang luar biasa. "Penghuni surga, penghuni surga," demikian gumam mereka.
Beberapa saat kemudian masuklah seorang dengan air wudhu yang masih membasahi wajahnya dan dengan tangan menjinjing sepasang alas kaki. Apa gerangan keistimewaan orang itu sehingga mendapat jaminan surga?
Tidak seorangpun yang berani bertanya walau seluruh hadirin merindukan jawabannya. Keesokan harinya peristiwa di atas terulang kembali. Ucapan Nabi dan "si penghuni" surga dengan keadaan yang semuanya terulang, bahkanpada hari ketiga pun terjadi hal yang demikian.
Abdullah ibnu'Amr tidak tahan lagi, meskipun ia tidak berani bertanya dan khawatir jangan sampai ia mendapat jawaban yang tidak memuaskannya. Maka timbullah sesuatu dalam benaknya.
Dia mendatang si penghuni surga sambil berkata: "Saudara, telah terjadi kesalah pahaman antara aku dan orang tuaku, dapatkah aku menumpang di rumah anda selama tiga hari?"
"Tentu, tentu….," jawab si penghuni surga. Rupanya Abdullah ingin melihat secara langsung amalan si penghuni surga. Tiga hari tiga malam ia memperhatikan, mengamati bahkan mengintip si penghuni surga, tetapi tidak ada sesuatu pun yang istimewa.
Tidak ada ibadah khusus yang dilakukan si penghuni surga. Tidak ada shalat malam, tidak pula sunnah. Ia bahkan tidur dengan nyenyaknya hingga beberapa saat sebelum fajar. Memang sesekali ia terbangun dan ketika itu terdengar menyebut nama Allah di pembaringannya, tetapi sejenak saja dan tidurnya pun berlanjut.
Pada siang hari si penghuni surga bekerja dengan tekun. Ia ke pasar, sebagaimana halnya semua orang yang ke pasar. "Pasti ada sesuatu yang disembunyikan atau yang tak sempat kulihat. Aku harus berterus terang kepadanya," demikian pikir Abdullah.
"Apakah yang anda perbuat sehingga Anda mendapat jaminan surga?" tanya Abdullah. "Apa yang anda lihat itulah!" jawab si penghuni surga.
Dengan kecewa Abdullah bermaksud kembali saja ke rumah, tetapi tiba- tiba tangannya dipegang oleh si penghuni surga seraya berkata: "Apa yang anda lihat itulah yang saya lakukan, ditambah sedikit lagi, iaitu saya tidak pernah merasa iri hati terhadap seseorang yang dianugrahi nikmat oleh Tuhan. Tidak pernah pula saya melakukan penipuan dalam segala aktiviti saya.
" Dengan menundukkan kepala Abdullah meninggalkan si penghuni surga sambil berkata: "Rupanya yang demikian itulah yang menjadikan Anda
mendapat jaminan surga."
Kisah di atas disadur dari buku Fath Al-Nubuwah. "Astaghfirullah, mampukah kita mengikuti jejaknya?
Wallahu A'lam"
Semua mata pun tertuju ke pintu masjid dan pikiran para hadirin membayangkan seorang yang luar biasa. "Penghuni surga, penghuni surga," demikian gumam mereka.
Beberapa saat kemudian masuklah seorang dengan air wudhu yang masih membasahi wajahnya dan dengan tangan menjinjing sepasang alas kaki. Apa gerangan keistimewaan orang itu sehingga mendapat jaminan surga?
Tidak seorangpun yang berani bertanya walau seluruh hadirin merindukan jawabannya. Keesokan harinya peristiwa di atas terulang kembali. Ucapan Nabi dan "si penghuni" surga dengan keadaan yang semuanya terulang, bahkanpada hari ketiga pun terjadi hal yang demikian.
Abdullah ibnu'Amr tidak tahan lagi, meskipun ia tidak berani bertanya dan khawatir jangan sampai ia mendapat jawaban yang tidak memuaskannya. Maka timbullah sesuatu dalam benaknya.
Dia mendatang si penghuni surga sambil berkata: "Saudara, telah terjadi kesalah pahaman antara aku dan orang tuaku, dapatkah aku menumpang di rumah anda selama tiga hari?"
"Tentu, tentu….," jawab si penghuni surga. Rupanya Abdullah ingin melihat secara langsung amalan si penghuni surga. Tiga hari tiga malam ia memperhatikan, mengamati bahkan mengintip si penghuni surga, tetapi tidak ada sesuatu pun yang istimewa.
Tidak ada ibadah khusus yang dilakukan si penghuni surga. Tidak ada shalat malam, tidak pula sunnah. Ia bahkan tidur dengan nyenyaknya hingga beberapa saat sebelum fajar. Memang sesekali ia terbangun dan ketika itu terdengar menyebut nama Allah di pembaringannya, tetapi sejenak saja dan tidurnya pun berlanjut.
Pada siang hari si penghuni surga bekerja dengan tekun. Ia ke pasar, sebagaimana halnya semua orang yang ke pasar. "Pasti ada sesuatu yang disembunyikan atau yang tak sempat kulihat. Aku harus berterus terang kepadanya," demikian pikir Abdullah.
"Apakah yang anda perbuat sehingga Anda mendapat jaminan surga?" tanya Abdullah. "Apa yang anda lihat itulah!" jawab si penghuni surga.
Dengan kecewa Abdullah bermaksud kembali saja ke rumah, tetapi tiba- tiba tangannya dipegang oleh si penghuni surga seraya berkata: "Apa yang anda lihat itulah yang saya lakukan, ditambah sedikit lagi, iaitu saya tidak pernah merasa iri hati terhadap seseorang yang dianugrahi nikmat oleh Tuhan. Tidak pernah pula saya melakukan penipuan dalam segala aktiviti saya.
" Dengan menundukkan kepala Abdullah meninggalkan si penghuni surga sambil berkata: "Rupanya yang demikian itulah yang menjadikan Anda
mendapat jaminan surga."
Kisah di atas disadur dari buku Fath Al-Nubuwah. "Astaghfirullah, mampukah kita mengikuti jejaknya?
Wallahu A'lam"
Friday, March 12, 2010
Lelaki Idaman Wanita
Lelaki tulin.
Tahu hakikat yang dia dijadikan sebagai lelaki dan dari itu bersifat sebagai lelaki dan tidak bertingkah laku hingga terkeluar dari kategori lelaki
Lelaki yang berharga.
Lelaki yang tidak cemburu buta kerana lelaki yang cemburu itu lemah dan cemburu itu melambangkan bahawa dirinya tidak berharga.
Lelaki yang teguh jiwa.
Tidak mudah mengalirkan air mata. Bila lelaki menangis, maka harga dirinya hilang kerana air mata adalah perhiasan hati wanita.
Lelaki yang sederhana.
Tidak meninggi diri dan tidak pula terlalu merendah diri.
Lelaki yang cantik.
Wanita menganggap kecantikan lelaki berada pada perangainya dan kebersihan hatinya.
Lelaki yang punya pendirian
Lelaki yang berpegang teguh pada kata-katanya dan menunaikan janji bila berjanji.
Lelaki yang kemas dan bersih.
Menjaga kebersihan serta rapi. Pakaiannya kemas dan tidak nampak canggung.
Lelaki yang cerdik.
Cepat faham apa yang dikehendaki oleh wanita tanpa perlu disebutkan.
Lelaki yang cekap.
Segera memberikan kepada wanita apa yang dihajati tanpa perlu diminta terlebih dahulu.
Lelaki yang bijak.
Tidak suka bercerita tentang kelebihan atau ketampanan dirinya.
Lelaki yang tabah.
Tidak mudah hilang akal bila menghadapi masalah dan tidak bingung atau kalut bila menghadapi suasana menekan, kesuntukan masa, atau cemas.
Lelaki yang berwawasan.
Tidak melakukan sesuatu tanpa merancang. Objketif dan cekal dalam mengejar cita-citanya. Masa digunakan untuk perkara yang produktif.
Lelaki yang baik.
Tidak suka hidup berfoya. Taat kepada suruhan agama. Tidak berjudi, berzina atau minum arak.
Lelaki yang sopan.
Tahu menghormati orang tua serta pandai mengambil hati.
Lelaki yang mengasihi.
Walaupun mungkin dia tidak menyatakan kasihnya pada wanita itu. Suatu masa,wanita berharap lelaki ini akan meluahkan perasaan kasihnya itu.
Lelaki yang ceria.
Boleh berjenaka dan berkongsi cerita. Tidak selalu sugul dan berkerut-kerut dahinya.
Tahu hakikat yang dia dijadikan sebagai lelaki dan dari itu bersifat sebagai lelaki dan tidak bertingkah laku hingga terkeluar dari kategori lelaki
Lelaki yang berharga.
Lelaki yang tidak cemburu buta kerana lelaki yang cemburu itu lemah dan cemburu itu melambangkan bahawa dirinya tidak berharga.
Lelaki yang teguh jiwa.
Tidak mudah mengalirkan air mata. Bila lelaki menangis, maka harga dirinya hilang kerana air mata adalah perhiasan hati wanita.
Lelaki yang sederhana.
Tidak meninggi diri dan tidak pula terlalu merendah diri.
Lelaki yang cantik.
Wanita menganggap kecantikan lelaki berada pada perangainya dan kebersihan hatinya.
Lelaki yang punya pendirian
Lelaki yang berpegang teguh pada kata-katanya dan menunaikan janji bila berjanji.
Lelaki yang kemas dan bersih.
Menjaga kebersihan serta rapi. Pakaiannya kemas dan tidak nampak canggung.
Lelaki yang cerdik.
Cepat faham apa yang dikehendaki oleh wanita tanpa perlu disebutkan.
Lelaki yang cekap.
Segera memberikan kepada wanita apa yang dihajati tanpa perlu diminta terlebih dahulu.
Lelaki yang bijak.
Tidak suka bercerita tentang kelebihan atau ketampanan dirinya.
Lelaki yang tabah.
Tidak mudah hilang akal bila menghadapi masalah dan tidak bingung atau kalut bila menghadapi suasana menekan, kesuntukan masa, atau cemas.
Lelaki yang berwawasan.
Tidak melakukan sesuatu tanpa merancang. Objketif dan cekal dalam mengejar cita-citanya. Masa digunakan untuk perkara yang produktif.
Lelaki yang baik.
Tidak suka hidup berfoya. Taat kepada suruhan agama. Tidak berjudi, berzina atau minum arak.
Lelaki yang sopan.
Tahu menghormati orang tua serta pandai mengambil hati.
Lelaki yang mengasihi.
Walaupun mungkin dia tidak menyatakan kasihnya pada wanita itu. Suatu masa,wanita berharap lelaki ini akan meluahkan perasaan kasihnya itu.
Lelaki yang ceria.
Boleh berjenaka dan berkongsi cerita. Tidak selalu sugul dan berkerut-kerut dahinya.
Saturday, March 6, 2010
Valentine
**IN THE NAME OF ALLAH THE MOST GRACIOUS THE MOST MERCIFUL***
ASSALAMUALAIKUM
SEKUNTUM MAWAR MERAH SEMPENA VALENTINE'S DAY
"Tidak sempurna iman seseorang kamu sehingga dia mengasihi saudaranya sebagaimana dia mengasihi dirinya sendiri"
[maksud Hadis] NABI Muhammad s.a.w. merupakan Rasulullah yang bertanggungjawab menyebar Islam kepada umatnya setelah melalui pelbagai keperitan dan kejerihan.
Paderi St. Valentino pula merupakan seorang paderi utama yang hidup pada zaman pemerintahan Ratu Isabella dan merupakan antara orang terpenting yang menjatuhkan dan menzalimi umat Islam Cordova, Sepanyol pada zaman lampau.
Rasulullah lahir pada 12 Rabiul Awal manakala tarikh kejayaan St.Valentino dan konco-konconya menawan Cordova daripada umat Islam ialah pada 14 Februari.
Tetapi apa yang peliknya terutama di kalangan umat Islam sendiri,tarikh 14 Februari lebih senang untuk diingati berbanding 12 Rabiul Awal itu sendiri.
Setiap tahun 14 Februari diingati sebagai Hari Kekasih yang di kalangan sesetengah umat Islam amat rugi jika dilupakan.
Hari ini ia sekali disambut lagi dengan pelbagai acara yang dianggap oleh pasangan kekasih paling istimewa.Ada yang saling bertukar-tukar bunga ros, mengadakan acara makan malam dengan disinari cahaya lilin, bertukar-tukar perasaan di taman-taman bunga dan sebagainya.
Ada pula yang berpendapat, Hari Mengingati Kekasih juga adalah untuk mengingati orang lain yang dikasihi selain daripada kekasih seperti ibu bapa dan sebagainya.
Tanpa mengira sama ada sidang pengarangnya terdiri daripada umat Islam atau tidak, ada media yang mengucapkan Selamat Hari Valentine,menganjurkan Pertandingan Hari Valentine malah ada juga media Melayu tempatan yang menganggap Hari Valentine sebagai lagenda pada tajuk salah satu rencananya.
Malah ada juga media elektronik yang mewujudkan satu program hiburan sempena Hari Valentine.Siapakah sebenarnya orang yang bernama Valentine ini sehingga diangkat begitu agung sekali dan di kalangan umat Islam sendiri popularitinya
melebihi Rasulullah?
Pensyarah Perbandingan Agama, Akademi Islam, Universiti Malaya, Khadijah Mohd. Hambali berkata, Valentine atau nama sebenarnya St.Valentino merupakan seorang paderi yang paling berpengaruh di zaman pemerintahan Ratu Isabella dari Sepanyol.
Kedudukannya dikatakan di tempat kedua selepas Pope. Kaitannya dengan Hari Valentine yang disambut oleh masyarakat dunia hari ini termasuk di kalangan umat Islam sendiri mempunyai dua versi.Versi pertama ialah dia merupakan orang terpenting Ratu Isabella yang berperanan menumpaskan kerajaan Islam Cordova, Sepanyol. Jasanya itu dianggap oleh Ratu Isabella sebagai amat bermakna sehingga Valentino dianggap kekasih rakyatnya sendiri.
Justeru itu 14 Februari ditetapkan sebagai cuti umum di samping hari untuk merayakan kemenangan tersebut setiap tahun sekaligus mengenangnya sebagai mengingati St. Valentino sebagai rakyat Cordova.
Sehingga ke hari ini, peristiwa kemenangan St. Valentino tersebut terus diingati dan rakyat Cordova mengingatinya semula dengan melakonkan semula kejayaan tentera Ratu Cordova Isabella itu.
Menurut versi kedua pula, St. Valentino sebelum kejayaan itu dikatakan mempunyai dua orang kekasih. Kekasih pertama dikatakan beragama Islam manakala yang kedua beragama Kristian berfahaman Protestan.Oleh kerana berlainan agama, St. Valentino terpaksa melupakan kekasih pertama dan menumpukan perhatian kepada kekasih kedua.
Apabila ditanya Ratu Isabella apakah bentuk ganjaran yang boleh dikurniakan berikutan kejayaannya mengalahkan umat Islam, St. Valentino terus menyatakan yang dia ingin berkahwin dengan kekasih keduanya itu.
Ini terus menimbulkan kegemparan di kalangan rakyat Cordova sendiri kerana Valentino merupakan paderi Katolik yang tidak boleh berkahwin dengan pengamal Protestan sementelahan lagi paderi sememangnya tidak boleh berkahwin.Ratu Isabella pula dikatakan murka dengan hasrat St. Valentino lantas memenjara paderinya itu buat sementara waktu.
Begitupun, baginda tetap mahu cuba mengingati jasa paderinya itu dengan menetapkan 14 Februari sebagai Hari Mengingati Kekasih yang diuntukkan khas untuk St. Valentino sendiri.
Berdasarkan kedua-dua versi itu, apakah asas yang kukuh sehingga umat Islam sendiri menganggap Hari Valentine itu begitu istimewa lebih-lebih lagi pada bulan Syawal yang mulia ini.
Atau pun, mereka hanya mengikut budaya Barat secara membuta tuli sedangkan tidak mengetahui siapakah sebenarnya St. Valentino itu. Jika pun ingin mengingati kekasih atau orang-orang yang disayangi yang lain, tidak semestinya ia disambut pada setiap 14 Februari.
Sambutan boleh juga dijalankan pada setiap kali tibanya hari kelahiran orang-orang yang disayangi melalui acara-acara yang lebih diredhai seperti mengadakan kenduri doa selamat atau sebagainya. Rasulullah sepatutnya lebih diingati setiap tahun kerana Baginda adalah manusia yang paling mencintai umatnya.
Wassalam.
ASSALAMUALAIKUM
SEKUNTUM MAWAR MERAH SEMPENA VALENTINE'S DAY
"Tidak sempurna iman seseorang kamu sehingga dia mengasihi saudaranya sebagaimana dia mengasihi dirinya sendiri"
[maksud Hadis] NABI Muhammad s.a.w. merupakan Rasulullah yang bertanggungjawab menyebar Islam kepada umatnya setelah melalui pelbagai keperitan dan kejerihan.
Paderi St. Valentino pula merupakan seorang paderi utama yang hidup pada zaman pemerintahan Ratu Isabella dan merupakan antara orang terpenting yang menjatuhkan dan menzalimi umat Islam Cordova, Sepanyol pada zaman lampau.
Rasulullah lahir pada 12 Rabiul Awal manakala tarikh kejayaan St.Valentino dan konco-konconya menawan Cordova daripada umat Islam ialah pada 14 Februari.
Tetapi apa yang peliknya terutama di kalangan umat Islam sendiri,tarikh 14 Februari lebih senang untuk diingati berbanding 12 Rabiul Awal itu sendiri.
Setiap tahun 14 Februari diingati sebagai Hari Kekasih yang di kalangan sesetengah umat Islam amat rugi jika dilupakan.
Hari ini ia sekali disambut lagi dengan pelbagai acara yang dianggap oleh pasangan kekasih paling istimewa.Ada yang saling bertukar-tukar bunga ros, mengadakan acara makan malam dengan disinari cahaya lilin, bertukar-tukar perasaan di taman-taman bunga dan sebagainya.
Ada pula yang berpendapat, Hari Mengingati Kekasih juga adalah untuk mengingati orang lain yang dikasihi selain daripada kekasih seperti ibu bapa dan sebagainya.
Tanpa mengira sama ada sidang pengarangnya terdiri daripada umat Islam atau tidak, ada media yang mengucapkan Selamat Hari Valentine,menganjurkan Pertandingan Hari Valentine malah ada juga media Melayu tempatan yang menganggap Hari Valentine sebagai lagenda pada tajuk salah satu rencananya.
Malah ada juga media elektronik yang mewujudkan satu program hiburan sempena Hari Valentine.Siapakah sebenarnya orang yang bernama Valentine ini sehingga diangkat begitu agung sekali dan di kalangan umat Islam sendiri popularitinya
melebihi Rasulullah?
Pensyarah Perbandingan Agama, Akademi Islam, Universiti Malaya, Khadijah Mohd. Hambali berkata, Valentine atau nama sebenarnya St.Valentino merupakan seorang paderi yang paling berpengaruh di zaman pemerintahan Ratu Isabella dari Sepanyol.
Kedudukannya dikatakan di tempat kedua selepas Pope. Kaitannya dengan Hari Valentine yang disambut oleh masyarakat dunia hari ini termasuk di kalangan umat Islam sendiri mempunyai dua versi.Versi pertama ialah dia merupakan orang terpenting Ratu Isabella yang berperanan menumpaskan kerajaan Islam Cordova, Sepanyol. Jasanya itu dianggap oleh Ratu Isabella sebagai amat bermakna sehingga Valentino dianggap kekasih rakyatnya sendiri.
Justeru itu 14 Februari ditetapkan sebagai cuti umum di samping hari untuk merayakan kemenangan tersebut setiap tahun sekaligus mengenangnya sebagai mengingati St. Valentino sebagai rakyat Cordova.
Sehingga ke hari ini, peristiwa kemenangan St. Valentino tersebut terus diingati dan rakyat Cordova mengingatinya semula dengan melakonkan semula kejayaan tentera Ratu Cordova Isabella itu.
Menurut versi kedua pula, St. Valentino sebelum kejayaan itu dikatakan mempunyai dua orang kekasih. Kekasih pertama dikatakan beragama Islam manakala yang kedua beragama Kristian berfahaman Protestan.Oleh kerana berlainan agama, St. Valentino terpaksa melupakan kekasih pertama dan menumpukan perhatian kepada kekasih kedua.
Apabila ditanya Ratu Isabella apakah bentuk ganjaran yang boleh dikurniakan berikutan kejayaannya mengalahkan umat Islam, St. Valentino terus menyatakan yang dia ingin berkahwin dengan kekasih keduanya itu.
Ini terus menimbulkan kegemparan di kalangan rakyat Cordova sendiri kerana Valentino merupakan paderi Katolik yang tidak boleh berkahwin dengan pengamal Protestan sementelahan lagi paderi sememangnya tidak boleh berkahwin.Ratu Isabella pula dikatakan murka dengan hasrat St. Valentino lantas memenjara paderinya itu buat sementara waktu.
Begitupun, baginda tetap mahu cuba mengingati jasa paderinya itu dengan menetapkan 14 Februari sebagai Hari Mengingati Kekasih yang diuntukkan khas untuk St. Valentino sendiri.
Berdasarkan kedua-dua versi itu, apakah asas yang kukuh sehingga umat Islam sendiri menganggap Hari Valentine itu begitu istimewa lebih-lebih lagi pada bulan Syawal yang mulia ini.
Atau pun, mereka hanya mengikut budaya Barat secara membuta tuli sedangkan tidak mengetahui siapakah sebenarnya St. Valentino itu. Jika pun ingin mengingati kekasih atau orang-orang yang disayangi yang lain, tidak semestinya ia disambut pada setiap 14 Februari.
Sambutan boleh juga dijalankan pada setiap kali tibanya hari kelahiran orang-orang yang disayangi melalui acara-acara yang lebih diredhai seperti mengadakan kenduri doa selamat atau sebagainya. Rasulullah sepatutnya lebih diingati setiap tahun kerana Baginda adalah manusia yang paling mencintai umatnya.
Wassalam.
Friday, March 5, 2010
Lelaki kacak untuk didampingi
Di dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda yang bermaksud:
"Pada hari Kiamat nanti, di hadapan Allah swt tidak akan ada syafaat yang mempunyai taraf yang lebih tinggi daripada Al-Quran, bukan Nabi,bukan malaikat dan sebagainya".
Melalui hadis di atas kita dapat mengetahui bahawa Al-Quran adalah pemberi syafaat yang mana syafaatnya akan diterima Allah.
Terdapat satu riwayat menyatakan bahawa "Apabila seseorang itu meninggal dunia
dan keluarganya sibuk melakukan upacara pengkebumian, seorang yang kacak akan berdiri di bahagian kepalanya.
Apabila mayat itu dikafankan, orang itu akan datang mendiami antara dadanya dan kain kafan itu. Bila selesai dikebumikan, orang ramai termasuklah ahli-ahli keluarga dan kekasih kita akan pulang ke rumah dan datanglah dua malaikat;Munkar dan Nakir cuba untuk memisahkan orang yang kacak itu supaya mereka dapat membuat pertanyaan mengenai iman orang yang meninggal dunia itu tanpa sebarang gangguan.
Tetapi orang yang kacak itu akan berkata : "Dia adalah kawanku. Aku tidak akan
meninggalkannya berseorangan walau dalam keadaan apa sekalipun. Jalankanlah tugas kamu tetapi aku tidak akan meninggalkannya sehinggaaku membawanya masuk ke syurga!"
Selepas itu dia berpaling ke arah mayat sahabatnya dan berkata: "Akulah Al-Quran yang mana engkau telah membacanya kadang kala dengan suara perlahan dan kadang kala dengan suara yang kuat."
"Janganlah engkau bimbang. Selepas pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan berasa dukacita lagi" Bila pertanyaan selesai, orang yang kacak itu akan mengadakan untuknya satu hamparan sutera yang penuh dengan kasturi dari malaikat - malaikat dari syurga"
Alangkah indahnya dan bahagianya sekiranya orang itu adalah kita. Kita tahu tentang
tingginya syafaat Al-Quran tetapi dengan mengetahuinya sahaja tanpa berusaha untuk
mendekati dan merebut syafaat itu kita adalah orang-orang yang rugi. Cuba kita renungkan sejenak diri kita sendiri. Ajal dan maut adalah ketentuan Allah. Bila ia telah datang kita tidak akan mampu memperlambatkan atau mempercepatkannya walaupun untuk tempoh sesaat.
Dan apabila berada di alam kubur siapakah lagi yang akan menemani kita jauh sekali memberi bantuan kecuali amalan - amalan kita sewaktu didunia. Allah telah menjanjikan Al-Quran sebagai pemberi syafaat terulung dan janji Allah itu adalah benar.
wallahua'lam
"Pada hari Kiamat nanti, di hadapan Allah swt tidak akan ada syafaat yang mempunyai taraf yang lebih tinggi daripada Al-Quran, bukan Nabi,bukan malaikat dan sebagainya".
Melalui hadis di atas kita dapat mengetahui bahawa Al-Quran adalah pemberi syafaat yang mana syafaatnya akan diterima Allah.
Terdapat satu riwayat menyatakan bahawa "Apabila seseorang itu meninggal dunia
dan keluarganya sibuk melakukan upacara pengkebumian, seorang yang kacak akan berdiri di bahagian kepalanya.
Apabila mayat itu dikafankan, orang itu akan datang mendiami antara dadanya dan kain kafan itu. Bila selesai dikebumikan, orang ramai termasuklah ahli-ahli keluarga dan kekasih kita akan pulang ke rumah dan datanglah dua malaikat;Munkar dan Nakir cuba untuk memisahkan orang yang kacak itu supaya mereka dapat membuat pertanyaan mengenai iman orang yang meninggal dunia itu tanpa sebarang gangguan.
Tetapi orang yang kacak itu akan berkata : "Dia adalah kawanku. Aku tidak akan
meninggalkannya berseorangan walau dalam keadaan apa sekalipun. Jalankanlah tugas kamu tetapi aku tidak akan meninggalkannya sehinggaaku membawanya masuk ke syurga!"
Selepas itu dia berpaling ke arah mayat sahabatnya dan berkata: "Akulah Al-Quran yang mana engkau telah membacanya kadang kala dengan suara perlahan dan kadang kala dengan suara yang kuat."
"Janganlah engkau bimbang. Selepas pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan berasa dukacita lagi" Bila pertanyaan selesai, orang yang kacak itu akan mengadakan untuknya satu hamparan sutera yang penuh dengan kasturi dari malaikat - malaikat dari syurga"
Alangkah indahnya dan bahagianya sekiranya orang itu adalah kita. Kita tahu tentang
tingginya syafaat Al-Quran tetapi dengan mengetahuinya sahaja tanpa berusaha untuk
mendekati dan merebut syafaat itu kita adalah orang-orang yang rugi. Cuba kita renungkan sejenak diri kita sendiri. Ajal dan maut adalah ketentuan Allah. Bila ia telah datang kita tidak akan mampu memperlambatkan atau mempercepatkannya walaupun untuk tempoh sesaat.
Dan apabila berada di alam kubur siapakah lagi yang akan menemani kita jauh sekali memberi bantuan kecuali amalan - amalan kita sewaktu didunia. Allah telah menjanjikan Al-Quran sebagai pemberi syafaat terulung dan janji Allah itu adalah benar.
wallahua'lam
Subscribe to:
Posts (Atom)